BAB 1
- Apa saja yang tercantum dalam pengkajian klien dengan gagal jantung?
- Apa saja macam pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada klien dengan gagal jantung?
- Bagaimanakah diagnosa dan intervensi keperawatan kepada klien dengan gagal jantung?
- Mengetahui hal-hal yang terkaji dalam pengkajian klien dengan gagl jantung.
- Mengetahui macam-macam pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada klien dengan gagal jantung.
- Mengetahui diagnosa dan intervensi keperawatan kepada klien dengan gagal jantung.
- Ketidak mampuan miokard untuk berkontraksi dengan sempurna mengakibatkan stroke volum dan cardiac output menurun.
- Beban sistolik yang berlebihan diluar kemampuan ventrikel(systolic overload) menyebabkan hambatan pada pengosongan ventrikel sehingga menurunkan curah ventrikel.
- Preload yang berlebihan dan melampaui kapasitas ventrikel(diastolic overload) akan menyebabkan volume dan tekanan pada akhir diastolic dalam ventrikel meninggi.
- Beban kebutuhan metabolic meningkat melebihi kemampuan daya kerja jantung dimana jantung sudah bekerja maksimal, maka akan terjadi keadaan gagal jantung walaupun curah jantung sudah cukup tinggi tetapi tidak mamu untuk memenuhi kebuthuna sirkulasi tubuh.
- Hambatan pada pengisian ventrikel karena gangguan aliran masuk kedalam ventrikel atau pada aliran balik venous return akan menyebabkan pengeluaran atau output ventrikel berkurang dan curah jantung menurun.
- EKG : Hipertrofi atrial atau ventrikuler, penyimpangan aksis, iskemia kerusakan pola mungkin terlihat. Disritmia mis : takhikardi, fibrilasi atrial. Kenaikan segmen ST/T persisten 6 minggu atau lebih setelah imfark miokard menunjukkan adanya aneurime ventricular.
- Sonogram : Dapat menunjukkan dimensi pembesaran bilik, perubahan dalam fungsi/struktur katub atau are penurunan kontraktilitas ventricular.
- Skan jantung : Tindakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan pergerakan dinding.
- Kateterisasi jantung : Tekanan abnormal merupakan indikasi dan membantu membedakan gagal jantung sisi kanan dan sisi kiri, dan stenosi katup atau insufisiensi. Juga mengkaji potensi arteri koroner. Zat kontras disuntikkan kedalam ventrikel menunjukkan ukuran bnormal dan ejeksi fraksi/perubahan kontrktilitas.
- Rontgen dada
- Oksimetri nadi
- Analisa gas darah (AGD)
- Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin
- Pemeriksaan tiroid
- Dukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung.
- Meningkatkan kekuatan dan efisiensi kontraktilitas miokarium dengan preparat farmakologi
- Membuang penumpukan air tubuh yang berlebihan dengan cara memberikan terapi antidiuretik, diit dan istirahat.
- Glikosida jantung.Digitalis , meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan memperlambat frekuensi jantung. Efek yang dihasilkan : peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena dan volume darah dan peningkatan diuresisidan mengurangi edema
- Terapi diuretik.Diberikan untuk memacu eksresi natrium dan air mlalui ginjal.Penggunaan harus hati – hati karena efek samping hiponatremia dan hipokalemia.
- Terapi vasodilator.Obat-obat fasoaktif digunakan untuk mengurangi impadansi tekanan terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. Obat ini memperbaiki pengosongan ventrikel dan peningkatan kapasitas vena sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri dapat diturunkan.
- DietPembatasan Natrium untuk mencegah, mengontrol, atau menghilangkan edema.
- Kerusakan atau kegagalan ginjal
- Masalah katup jantung
- Kerusakan hati
- Serangan jantung dan stroke.
Kelas NYHA
|
Mortalitas 5 tahun (5%)
|
I
|
10-20
|
II
|
10-20
|
III
|
50-70
|
IV
|
70-90
|
- NYHA kelas III-IV
- Kapasitas latihan yang rendah (VO2 max <10 ml/kg/menit)
- Irama gallop
- Kausa gagal jantung : penyakit jantung koroner
- Kardiomegali
- Takikardia ventrikel, denyut ektopik ventrikel polimorfik.
- Anamnesa
- Pengumpulan data : nama, usia, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat
- Riwayat Penyakit / keluhan utama : Lemah saat meakukan aktivitas, sesak nafas
- Riwayat penyakit sekarang :
- Riwayat Penyakit dahulu :
- Riwayat penyakit keluarga : Penyakit apa yang pernah dialami keluarga dan adakah anggota keluarga yang meninggal, apa penyebab kematiannya.
- Riwayat pekerjaan/ kebiasaan :
- Pengkajian
- BREATHING• Terlihat sesak• Frekuensi nafas melebihi normal
- BLEEDING• Inspeksi : adanya parut, keluhan kelemahan fisik, edema ekstrimitas.• Palpasi : denyut nadi perifer melemah, thrill• Perkusi : Pergeseran batas jantung• Auskultasi : Tekanan darah menurun, bunyi jantung tambahan
- BRAIN• Kesadaran biasnya compos mentis• Sianosis perifer• Wajah meringis, menangis, merintih, meregang dan menggeliat.
- BLADDER• Oliguria• Edema ekstrimitas
- BOWEL• Mual• Muntah• Penurunan nafsu makan• Penurunan berat badan
- BONE• Kelemahan• Kelelahan• Tidak dapat tidur• Pola hidup menetap• Jadwal olahraga tak teratur
- PSIKOSOSIAL• Integritas ego : menyangkal, takut mati, marah, kuatir.• Interaksi social : stress karena keluarga, pekerjaan, kesulitan biaya ekonomi, kesulitan koping.
- Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardial, frekuensi, irama dan konduksi listrik.
- Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler-alveolus yang diakibatkan oleh tekanan kapiler paru.
- Kelebihan volume cairan berhubungan dengan menurunnya curah jantung/meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium/air.
- Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai okigen, kelemahan umum, dan immobilisasi.
- Kurang pengetahuan mengenai kondisi berhubungan dengan kurang pemahaman tentang kondisi gagal jantung.
No
|
Diagnosa
|
Tujuan
|
Kriteria Hasil
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardial, frekuensi, irama dan konduksi listrik
|
-Curah jantung mencukupi kebutuhan individual
-komplikasi teratasi
-tingkat aktivitas optimal
-proses penyakit dimengerti
|
menunjukkan tanda vital dalam batas yan bisa diterima
-melaporkan penurunan dispnea
-ikut serta dalam aktivitas yang mengurangi beban kerja jantung
|
1. Auskultasi nadi apikal dan mengkaji frekuensi, irama jantung .
2. Catat bunyi jantung
3. Mengkaji kulit terhadap adanya pucat dan sianosis
4. Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/masker dan obat sesuai indikasi (kolaborasi)
|
|
2
|
Pola nafas tidak efektif
|
Pola nafas efektif setelah dilakukan tindakan keperawatan selam di RS, RR Normal , tak ada bunyii nafas tambahan dan penggunaan otot Bantu pernafasan. Dan GDA Normal
|
|
|
Terapi oksigen membantu pasien memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia.
|
3
|
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler-alveolus yang diakibatkan oleh tekanan kapiler paru.
|
Gangguan pertukaran gas berkurang atau hilang
|
Menunjukkan status pernafasan yang normal berdasarkan :
PaO2 PaCO2, pH arteri, dan saturasi o2 dalam batas normal
|
1.Pantau bunyi nafas dan catat adanya crackles pada pasien.
2.Ajarkan/anjurkan pasien batuk efektif, nafas dalam.
3.Membantu pasien untuk melakukan perubahan posisi secara berkala.
4.Pantau hasil dari GDA dan nadi oksimetri.
|
|
4
|
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan menurunnya curah jantung/meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium/air
|
Keseimbangan volume cairan dapat dipertahankan selama dilakukan tindakan keperawatan
|
Mempertahankan keseimbangan cairan seperti dibuktikan oleh tekanan darah dalam batas normal, tak ada distensi vena perifer/ vena dan edema dependen, paru bersih dan berat badan ideal ( BB ideal TB –100 ± 10 %)
|
1.Pantau pengeluaran urine, catat jumlah dan warna saat dimana diuresis terjadi.
2.Pantau/hitung keseimbangan pemasukan dan pengeluaran selama 24 jam. dan terapkan terapi diuretic.
3.Pertahakan pasien duduk atau tirah baring dengan posisi semifowler selama fase akut.
4.Kaji bisisng usus. Catat keluhan anoreksia, mual, distensi abdomen dan konstipasi.
5.Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang akan dilakukan oleh pasien.
|
|
5
|
Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai okigen, kelemahan umum, dan immobilisasi
|
Terjadi peningkatan toleransi pada klien setelah dilaksanakan tindakan keperawatan selama di perawatan
|
-berpartisipasi aktif pada aktivitas yag diinginkan, memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri.
-mencapai peningkatan toleransi aktivitas yang dapat diukur, dibuktikan oleh menurunnya kelemahan dan kelelahan dan tanda vital DBN selama aktivitas
|
1.Periksa tanda vital sebelum dan setelah aktivitas, khususnya bila klien menggunakan vasodilator dan obat-obat diuretic.
2.Catat respons kardiopulmonal terhadap aktivitas, catat adanya takikardi, diritmia, dispnea berkeringat dan pucat.
3.Evaluasi peningkatan intoleran aktivitas.
4.Implementasi program rehabilitasi jantung.
|
|